Setelah mobil bak terbuka mengantar kami balik lagilah tuh mobil ke Mesjid Agung tadi buat jemput yang cowok2nya. Sembari menunggu para cowok datang kami pun para cewek jalan ke pasar untuk mencari sarapan. Sarapan saya di kota Garut ini adalah nasi kuning+telur bulat dan teh tawar hangat, dibayar sebesar Rp.5000. Jangan harap bisa mendapat nasi gurih+telur kayak di Medan untuk sarapannya loh, yang ada bubur, nasi kuning, dan ketupat sayur.
Setelah selesai sarapan kami mencari warung nasi untuk membeli lauk buat makan siang dan malam di papandayan. Ketemulah tuh warung, dan kami para cewek masing2 membeli 2 bungkus nasi dan lauk yang di pisah, biar nggk basi.
Setelah selesai beres2 mobil yang mengantar para cowok pun datang dan giliran kami para cewek lagi naik, kali ini menuju basecamp papandayan.
Kali ini jalanan yang dilewati cukup parah dan panjang rusaknya. Di awal perjalanan setelah kami berangkat mata di suguhi dengan pemandangan rumah2 warga tapi setelah lepas dari setengah jam saya di suguhi pemandangan pohon2 hijau di kiri-kanan. Tapi sayang keindahan pemandangan tersebut sedikit hilang karna jalannya yang rusak parah, maka kami pun di dalam mobil terombang-ambing akibat jalanan yang parah.
lubangnya gede-gede
Kira2 setelah menempuh perjalanan 1,5 jam kami sampe di basecamp papandayan. Dan kami kembali menunggu rombongan cowok datang.
Seperti biasa......sembari menunggu rombongan para cowok datang, foto2 dulu........!!heheheheheee :D
Dan akhirnya para rombongan cowok pun datang. Niatnya sih sebelum memulai pendakian mau foto seluruh peserta di depan basecamp tapi karna cuacanya gerimis jadi nggk memungkinkan buat berfoto ria. Dikarenkan cuaca gerimis kami seluruh peserta mengenakan mantel. Sebelum mendaki kami pun berdoa bersama untuk keselamatan seluruh peserta.
Saya pun berdoa dalam hati agar Allah selalu menjaga dan melindungi saya dalam pendakian papandayan ini.
Baru juga sebentar berjalan mendakinya tapi saya udah ngos-ngosan aja nafasnya, ditambah jantung yang berdegup sangat kencang. Dalam hati terus berzdikir "Allahumma shallii 'alaa Muhammad, wa 'alaa aali Muhammd". Jadi bener kata orang "mendaki gunung itu adalah perjalanan kita dengan Maha Pencipta dalam mencapai puncak"
Dan perjalanan pun terus mendaki.....daki....daki......*hufffttt.......!. Dan mau tau berada di urutan berapakah saya berjalannya?urutan terkahir cuyyy......secara badan gendut ditambah ini baru pengalaman pertama. Alhamdulillah temen2 TO(trip organizer)nya ada 3 orang cowok yang jalan paling belakang dan 1 orang cewek(pacar salah satu temen TO nya). Di setengah perjalanan saya udah nggk sanggup lagi, angkat tangan saya. Alhamdulillah saya dipegangin jalannya sama 2 orang cowok temen TO nya. Ya Allah......nggk terkatakan lagi capeknya, mana disepanjang pendakian gerimis lagi dan mantel celananya sampe koyak karna badainya cuacu dan pendakaian yang saya jalani, tapi saya pikir lebih baik cuacanya gerimis daripada panas terik klo panas terik pasti lebih parah lagi tuh pendakiannya.
Di sela-sela perjalanan walaupun saya udah nggk sanggup lagi tapi masih tetep buat berfoto2 ria di Hutan Mati bersama-sama 3 orang cowok temen TO nya, masing2 namanya One, Kiting, dan Manying, dan 1 orang cewek namanya Citra. Nama 2 orang cowok yang bantuin saya adalah Kiting dan One.
nih cowok2 yang bantuin saya disepanjang pendakian (ki-ka: Kiting, One)
Celana mantel pun koyak!
ki-ka: One, Me, Citra, Kiting
Dengan bersusah payah akhirnya saya pun sampe juga ke tempat kami nge-camp yaitu Pondok Salada. Berangkat sekitar jam 1 siang nyampe kira2 jam 5 sore*weeewww.......! Sementara temen2 yang lainnya udah sampe di Pondok Salada kira2 jam 4-an. Sebelum nyampe ke Pondok Salada kami melewati sungai kecil gitu dan jalannya pun licin. Pas saya melewati jalan tersebut dengan memegang sepatu(takut sepatunya basah) maka terdengarlah bunyi *kdubuukkkk.....!ya bener....saya jatuh dengan mantapnya, mantap bunyinya, sampe kata si One kayak suara nangka jatuh*kurang ajar....!
nyambung ke part 3 yeee......! :D
Tidak ada komentar :
Posting Komentar